Categories
Uncategorized

Sekilas Sejarah Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual adalah disiplin yang memanfaatkan elemen visual untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada audiens. Sejak zaman prasejarah, manusia telah menggunakan simbol dan gambar sebagai alat komunikasi. Dengan perkembangan zaman, desain komunikasi visual mengalami transformasi yang signifikan, dipengaruhi oleh konteks sosial, politik, dan teknologi.

Zaman Prasejarah dan Kuno

Pada zaman prasejarah, manusia menggunakan gambar-gambar di dinding gua untuk berkomunikasi dan merekam kejadian penting. Contohnya adalah lukisan di gua Lascaux, Prancis, yang menggambarkan perburuan hewan. Simbol dan gambar ini adalah bentuk awal dari desain komunikasi visual, yang mencerminkan kebutuhan manusia untuk berkomunikasi dan mencatat peristiwa.

Gua Lascaux

Dalam peradaban kuno, seperti Mesir, desain komunikasi visual semakin berkembang. Hieroglif Mesir adalah sistem tulisan yang menggunakan simbol-simbol gambar untuk menyampaikan informasi. Penggunaan warna dan komposisi dalam hieroglif menunjukkan bahwa orang Mesir sudah memahami prinsip-prinsip dasar desain visual.

Hieroglif

Abad Pertengahan dan Renaisans

Pada abad pertengahan, desain komunikasi visual berkembang melalui iluminasi manuskrip. Para biarawan di biara-biara Eropa menulis dan menghias manuskrip dengan gambar-gambar yang rumit. Iluminasi ini tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi, tetapi juga untuk membantu menyampaikan pesan religius.

Renaisans membawa perubahan besar dalam desain komunikasi visual dengan penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada abad ke-15. Penemuan ini memungkinkan produksi buku dalam jumlah besar dan menyebarkan informasi secara luas. Desain tipografi dan tata letak halaman menjadi penting untuk memastikan bahwa informasi dapat dibaca dengan jelas dan menarik.

Abad 18 dan 19: Revolusi Industri

Revolusi Industri membawa perubahan drastis dalam desain komunikasi visual. Kemajuan teknologi percetakan memungkinkan produksi massal poster, iklan, dan koran. Desain komunikasi visual mulai menggabungkan elemen-elemen baru seperti fotografi dan litografi.

Pada abad ke-19, desain poster menjadi sangat populer, terutama di Eropa. Seniman seperti Henri de Toulouse-Lautrec menciptakan poster-poster yang tidak hanya berfungsi sebagai iklan, tetapi juga karya seni. Penggunaan warna yang cerah dan komposisi yang dinamis menjadi ciri khas desain poster pada masa ini.

Abad 20: Modernisme dan Pasca-modernisme

Abad ke-20 ditandai oleh gerakan modernisme dalam desain komunikasi visual. Gerakan ini menekankan fungsi dan kesederhanaan, dengan prinsip “form follows function” (bentuk mengikuti fungsi). Desainer seperti Paul Rand dan Massimo Vignelli menciptakan karya yang menekankan tipografi yang bersih dan tata letak yang terstruktur.

Namun, tidak semua setuju dengan prinsip-prinsip modernisme. Gerakan pasca-modernisme muncul sebagai reaksi terhadap modernisme, dengan menolak kesederhanaan dan fungsi yang kaku. Desainer pasca-modernis seperti David Carson mengeksplorasi tipografi eksperimental dan tata letak yang tidak konvensional, menciptakan karya yang lebih emosional dan subyektif.

Desain Komunikasi Visual Kontemporer

Desain komunikasi visual kontemporer sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital. Dengan munculnya komputer dan perangkat lunak desain grafis, desainer memiliki lebih banyak alat untuk berkreasi. Internet dan media sosial juga mengubah cara informasi disebarluaskan dan dikonsumsi, membuat desain komunikasi visual menjadi lebih interaktif dan dinamis.

Desain komunikasi visual saat ini juga lebih beragam, mencerminkan berbagai budaya dan identitas. Desainer dari berbagai belahan dunia membawa perspektif unik mereka, menciptakan karya yang kaya akan makna dan relevansi sosial.

Kesimpulan

Desain komunikasi visual telah melalui perjalanan panjang dan beragam, dari lukisan gua hingga desain digital. Dengan tidak hanya melihat pada estetika atau teknik, tetapi dalam perjalanannya desain juga mempertimbangkan bagaimana kemudian dapat mencerminkan atau mempengaruhi masyarakat. Misalnya, poster-poster propaganda selama Perang Dunia II tidak hanya dirancang untuk menarik secara visual, tetapi juga untuk mempengaruhi opini publik dan mendukung upaya perang. Melalui contoh tersebut, kita bisa memahami bagaimana desain komunikasi visual digunakan sebagai alat kekuasaan dan kontrol sosial.

Dengan memahami konteks di balik karya desain, kita dapat lebih menghargai dan mengkritisi peran desain komunikasi visual dalam masyarakat. Melihat sekilas sejarah desain komunikasi visual, berarti kita juga melihat bagaimana teknologi baru dan perubahan sosial akan terus membentuk disiplin ini. Desain komunikasi visual bukan hanya tentang menciptakan gambar yang menarik, tetapi juga tentang bagaimana kita berkomunikasi dan membentuk dunia di sekitar kita.

Categories
Uncategorized

Relevansi dan Prospek Lulusan Desain Komunikasi Visual terhadap Perkembangan Industri Kreatif Masa Kini

Pendahuluan

Dalam era digital yang terus berkembang, industri kreatif telah menjadi salah satu sektor yang paling dinamis dan inovatif. Industri ini mencakup berbagai bidang seperti periklanan, animasi, desain grafis, game, dan banyak lagi. Salah satu program studi yang berperan penting dalam mendukung perkembangan industri kreatif adalah Desain Komunikasi Visual (DKV). Artikel ini akan membahas relevansi dan prospek lulusan DKV terhadap perkembangan industri kreatif masa kini, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menciptakan tren dan inovasi baru di bidang ini.

Relevansi Pendidikan Desain Komunikasi Visual

Pembentukan Dasar Kreativitas

Pendidikan DKV menyediakan dasar yang kuat dalam memahami prinsip-prinsip desain, estetika, dan komunikasi visual. Mahasiswa DKV dilatih untuk berpikir kreatif dan kritis, memahami bagaimana visual dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dengan efektif. Kemampuan ini sangat relevan dalam industri kreatif yang selalu mencari ide-ide segar dan inovatif.

Adaptasi dengan Teknologi

Perkembangan teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi dan menyampaikan informasi. Mahasiswa DKV diajarkan untuk menggunakan berbagai perangkat lunak desain dan teknologi terbaru. Mereka juga belajar bagaimana mengintegrasikan elemen-elemen digital dalam karya mereka, sehingga lulusan DKV siap untuk menghadapi tantangan dalam industri kreatif yang semakin berbasis teknologi.

Pemahaman Terhadap Pasar

Pendidikan DKV juga menekankan pentingnya memahami pasar dan audiens. Mahasiswa diajarkan untuk melakukan riset pasar, menganalisis tren, dan memahami kebutuhan serta preferensi audiens. Pemahaman ini memungkinkan lulusan DKV untuk menciptakan karya yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga relevan dan efektif dalam mencapai tujuan komunikasi.

Prospek Lulusan DKV dalam Industri Kreatif

Periklanan dan Branding

Salah satu bidang utama di mana lulusan DKV dapat berkarir adalah periklanan dan branding. Mereka memiliki keterampilan untuk menciptakan kampanye iklan yang menarik dan efektif, merancang identitas merek yang kuat, dan mengembangkan strategi visual yang membantu perusahaan membedakan diri dari pesaing. Dengan kemampuan untuk menciptakan konsep visual yang kuat, lulusan DKV sangat dicari oleh agensi periklanan dan perusahaan besar.

Desain Grafis dan Multimedia

Lulusan DKV juga memiliki prospek yang baik dalam bidang desain grafis dan multimedia. Mereka dapat bekerja sebagai desainer grafis, ilustrator, atau animator, menciptakan berbagai konten visual untuk media cetak, digital, dan interaktif. Kemampuan mereka dalam menggunakan perangkat lunak desain seperti Adobe Creative Suite dan alat-alat animasi memungkinkan mereka untuk menghasilkan karya berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan klien.

Industri Film dan Game

Industri film dan game merupakan sektor lain yang menawarkan banyak peluang bagi lulusan DKV. Dalam industri ini, mereka dapat bekerja sebagai desainer karakter, desainer latar, atau animator. Kemampuan mereka dalam menciptakan visual yang menarik dan imersif sangat penting dalam menciptakan pengalaman yang mendalam bagi penonton dan pemain.

Desain UI/UX

Dalam era digital, pengalaman pengguna (User Experience/UX) dan antarmuka pengguna (User Interface/UI) menjadi aspek yang sangat penting dalam pengembangan produk digital. Lulusan DKV yang memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip desain UI/UX dapat berkarir sebagai desainer UI/UX, membantu perusahaan menciptakan aplikasi dan situs web yang intuitif, menarik, dan mudah digunakan.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Inovasi dan Kreativitas

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh lulusan DKV adalah kebutuhan untuk terus berinovasi dan berkreasi. Industri kreatif sangat kompetitif, dan untuk tetap relevan, lulusan DKV harus selalu mengikuti tren terbaru dan beradaptasi dengan perubahan teknologi. Namun, tantangan ini juga membuka peluang bagi mereka untuk menjadi pionir dalam menciptakan tren baru dan mengembangkan solusi kreatif untuk masalah yang kompleks.

Keterampilan Interdisipliner

Industri kreatif saat ini membutuhkan keterampilan yang bersifat interdisipliner. Lulusan DKV tidak hanya dituntut untuk memiliki keterampilan desain yang kuat, tetapi juga kemampuan untuk bekerja sama dengan profesional dari berbagai bidang seperti teknologi, pemasaran, dan bisnis. Meningkatkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi akan sangat penting bagi mereka untuk sukses dalam lingkungan kerja yang dinamis dan multi-disiplin.

Peluang Global

Perkembangan teknologi dan internet telah membuka peluang global bagi lulusan DKV. Mereka dapat bekerja sebagai freelancer atau remote worker untuk perusahaan di seluruh dunia. Platform seperti Behance, Dribbble, dan Upwork memungkinkan desainer untuk memamerkan karya mereka dan menarik klien internasional. Peluang ini memberikan fleksibilitas dan potensi pendapatan yang lebih besar bagi lulusan DKV.

Kesimpulan

Relevansi dan prospek lulusan Desain Komunikasi Visual dalam industri kreatif masa kini sangatlah tinggi. Dengan keterampilan dalam kreativitas, teknologi, dan pemahaman pasar, mereka memiliki banyak peluang untuk berkarir di berbagai bidang seperti periklanan, desain grafis, multimedia, film, game, dan desain UI/UX. Meskipun mereka menghadapi tantangan dalam hal inovasi dan kolaborasi interdisipliner, peluang global dan kemampuan untuk menciptakan tren baru menjadikan mereka aset berharga dalam industri kreatif yang terus berkembang. Lulusan DKV tidak hanya siap untuk berkontribusi pada industri kreatif, tetapi juga untuk memimpin dan menginspirasi perubahan di masa depan.

Penutup

Dengan perkembangan teknologi dan dinamika industri kreatif yang terus berubah, lulusan DKV perlu terus mengasah keterampilan mereka dan beradaptasi dengan tren baru. Mereka harus tetap kreatif, inovatif, dan siap untuk berkolaborasi dengan berbagai profesional dari berbagai bidang. Dengan demikian, relevansi dan prospek mereka dalam industri kreatif akan terus meningkat, menjadikan mereka bagian integral dari perkembangan industri ini.

Categories
Uncategorized

Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Indonesia

Desain komunikasi visual di Indonesia telah mengalami perjalanan yang panjang dan dinamis, mencerminkan perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang terjadi sepanjang waktu. Dari awal mula yang sederhana hingga era digital yang kompleks, desain komunikasi visual telah berkembang menjadi disiplin yang integral dalam menyampaikan pesan secara efektif kepada audiens. Artikel ini akan mengeksplorasi perjalanan perkembangan desain komunikasi visual di Indonesia, mulai dari era pra-kemerdekaan hingga era digital saat ini.

Era Pra-Kemerdekaan

Pada era pra-kemerdekaan, desain komunikasi visual di Indonesia lebih dikenal melalui bentuk-bentuk seni tradisional seperti batik, wayang, dan ukiran. Seni rupa ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga sebagai media komunikasi untuk menyampaikan cerita, nilai-nilai moral, dan ajaran agama. Misalnya, wayang kulit bukan hanya pertunjukan teater, tetapi juga alat penyampaian pesan moral dan spiritual melalui visual yang kompleks dan simbolis.

Selain itu, poster-poster perjuangan yang dibuat oleh seniman-seniman Indonesia selama masa penjajahan Belanda juga merupakan contoh awal dari desain komunikasi visual. Poster-poster ini digunakan untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan mengajak rakyat untuk mendukung perjuangan kemerdekaan. Contohnya, poster karya Affandi yang berjudul “Boeng, Ajo Boeng!” menjadi salah satu ikon desain grafis yang kuat pada masa itu.

Era Kemerdekaan hingga Orde Lama

Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, desain komunikasi visual mulai berkembang lebih modern dengan pengaruh dari luar negeri. Pada era ini, banyak desainer grafis yang terinspirasi oleh gerakan seni dan desain dari Eropa dan Amerika. Mereka mulai menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan gaya modern, menciptakan karya-karya yang inovatif dan orisinal.

Majalah dan surat kabar mulai bermunculan dan memerlukan desain yang menarik untuk meningkatkan daya tarik visual mereka. Salah satu majalah terkenal pada masa itu adalah “Pantja Warna” yang menampilkan ilustrasi dan layout yang menarik perhatian pembaca. Desain poster untuk film-film Indonesia juga mulai berkembang, dengan ilustrasi yang menggambarkan adegan-adegan dramatis dari film tersebut, mirip dengan poster film Hollywood.

Era Orde Baru

Pada era Orde Baru, desain komunikasi visual semakin mendapat perhatian dengan berdirinya institusi-institusi pendidikan yang fokus pada seni dan desain. Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi pusat pembelajaran bagi para desainer grafis Indonesia. Kurikulum yang diajarkan mencakup teori desain, tipografi, ilustrasi, dan teknik cetak, memberikan dasar yang kuat bagi para mahasiswa untuk berkembang menjadi profesional di bidang ini.

Selain itu, perkembangan media cetak dan periklanan juga memberikan dorongan besar bagi industri desain grafis. Iklan di majalah, surat kabar, dan televisi membutuhkan desainer grafis untuk menciptakan visual yang menarik dan efektif. Perusahaan-perusahaan besar seperti Garuda Indonesia, Pertamina, dan BCA mulai menyadari pentingnya identitas visual dan mulai mengembangkan logo dan brand identity yang profesional.

Era Reformasi dan Digital

Dengan datangnya era Reformasi pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, kebebasan berekspresi semakin meningkat dan ini tercermin dalam perkembangan desain komunikasi visual. Internet mulai masuk ke Indonesia, membawa perubahan besar dalam cara informasi disebarluaskan dan dipresentasikan. Website dan media sosial menjadi platform baru bagi para desainer untuk menampilkan karya mereka dan berinteraksi dengan audiens.

Perkembangan teknologi digital juga membawa alat dan software baru yang memudahkan proses desain. Adobe Photoshop, Illustrator, dan InDesign menjadi alat standar bagi para desainer grafis. Dengan alat-alat ini, desainer dapat menciptakan karya dengan lebih cepat dan efisien, serta menghasilkan kualitas visual yang tinggi.

Selain itu, munculnya startup dan perusahaan teknologi di Indonesia seperti Go-Jek, Tokopedia, dan Bukalapak membawa kebutuhan baru akan desain UI/UX. Desainer UI/UX menjadi profesi yang sangat dicari, dengan tugas utama untuk memastikan bahwa aplikasi dan website tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mudah digunakan dan intuitif bagi pengguna.

Pengaruh Budaya dan Globalisasi

Budaya lokal Indonesia tetap menjadi sumber inspirasi yang kaya bagi para desainer grafis. Motif batik, ukiran tradisional, dan elemen-elemen arsitektur lokal sering dimasukkan dalam desain modern untuk menciptakan karya yang unik dan relevan secara budaya. Di sisi lain, globalisasi membawa pengaruh dari berbagai gaya desain internasional, seperti minimalisme dari Jepang, Swiss Design, dan gerakan Postmodern dari Amerika.

Desainer Indonesia juga semakin terhubung dengan komunitas global melalui platform seperti Behance, Dribbble, dan Instagram. Ini memungkinkan mereka untuk memamerkan karya mereka di panggung internasional, mendapatkan umpan balik, dan berkolaborasi dengan desainer dari seluruh dunia. Kompetisi desain internasional dan pameran seni juga memberikan kesempatan bagi desainer Indonesia untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan.

Masa Depan Desain Komunikasi Visual di Indonesia

Melihat perkembangan yang telah terjadi, masa depan desain komunikasi visual di Indonesia tampak cerah dan penuh peluang. Pendidikan di bidang desain terus berkembang dengan kurikulum yang semakin relevan dengan kebutuhan industri. Teknologi terus berkembang, membuka jalan bagi inovasi dalam desain. AI dan machine learning mulai digunakan untuk membuat desain yang lebih personal dan responsif.

Industri kreatif di Indonesia juga terus tumbuh, dengan pemerintah yang semakin mendukung melalui berbagai program dan inisiatif. Desainer grafis memiliki peran penting dalam membentuk identitas visual dan branding bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin bersaing di pasar global.

Selain itu, kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan tanggung jawab sosial juga mulai mempengaruhi desain komunikasi visual. Desainer kini lebih memperhatikan dampak lingkungan dari materi dan teknik yang mereka gunakan, serta berusaha untuk menciptakan karya yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga etis dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Perkembangan desain komunikasi visual di Indonesia adalah cerminan dari perjalanan bangsa ini sendiri, penuh dengan dinamika dan perubahan. Dari seni tradisional hingga teknologi digital, desainer grafis Indonesia terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Dengan kombinasi antara warisan budaya yang kaya dan pengaruh global, desain komunikasi visual di Indonesia terus berkembang menjadi bidang yang menarik dan berpengaruh, siap untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.

Categories
Uncategorized

Perbedaan dan Persamaan Seni dan Desain

Seni dan desain adalah dua bidang yang sering dianggap mirip, namun memiliki perbedaan mendasar yang signifikan. Keduanya memiliki tujuan, proses, dan hasil yang berbeda, tetapi juga terdapat banyak persamaan di antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan dan persamaan antara seni dan desain, serta bagaimana keduanya saling melengkapi dalam dunia kreatif.

Definisi Seni dan Desain

Seni

Seni adalah ekspresi kreativitas dan imajinasi manusia yang dituangkan dalam berbagai bentuk, seperti lukisan, patung, musik, dan sastra. Seni sering kali bersifat subjektif dan personal, mencerminkan emosi, pemikiran, dan pandangan individu senimannya. Tujuan utama seni adalah untuk mengkomunikasikan ide dan perasaan, serta untuk memberikan pengalaman estetis kepada penikmatnya.

Desain

Desain, di sisi lain, adalah proses perencanaan dan penciptaan solusi untuk masalah tertentu melalui pendekatan yang terstruktur dan tujuan yang jelas. Desain melibatkan penggunaan elemen visual seperti garis, bentuk, warna, dan tekstur untuk menciptakan produk atau sistem yang fungsional dan estetis. Contoh desain meliputi desain grafis, desain produk, desain interior, dan desain interaksi.

Perbedaan Antara Seni dan Desain

  1. Tujuan Utama
    • Seni: Tujuan seni adalah untuk mengekspresikan perasaan dan ide seniman, serta untuk memberikan pengalaman estetis kepada audiens. Seni tidak selalu harus fungsional atau praktis.
    • Desain: Tujuan desain adalah untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan tertentu dengan cara yang fungsional dan efektif. Desain harus mempertimbangkan aspek fungsionalitas dan kegunaan.
  2. Proses Kreatif
    • Seni: Proses kreatif dalam seni cenderung bebas dan tanpa batasan yang ketat. Seniman memiliki kebebasan untuk bereksperimen dan mengeksplorasi berbagai medium dan teknik tanpa harus memikirkan keterbatasan praktis.
    • Desain: Proses kreatif dalam desain lebih terstruktur dan sistematis. Desainer harus bekerja dalam batasan tertentu, seperti anggaran, waktu, dan kebutuhan klien. Proses ini sering melibatkan penelitian, perencanaan, dan evaluasi.
  3. Hasil Akhir
    • Seni: Hasil akhir dari seni adalah karya yang unik dan tidak dapat diulang. Karya seni sering kali menjadi subjek interpretasi dan dapat memiliki makna yang berbeda bagi setiap individu.
    • Desain: Hasil akhir dari desain adalah produk atau sistem yang fungsional dan dapat diulang atau direplikasi. Desain harus memenuhi kebutuhan spesifik dan sering kali dinilai berdasarkan seberapa baik memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.

Persamaan Antara Seni dan Desain

  1. Kreativitas
    • Baik seni maupun desain membutuhkan kreativitas tinggi. Keduanya melibatkan proses berpikir out-of-the-box dan menemukan solusi baru untuk masalah atau cara baru untuk mengekspresikan ide.
  2. Estetika
    • Estetika memainkan peran penting dalam seni dan desain. Meskipun tujuan utama mungkin berbeda, keduanya berusaha untuk menciptakan sesuatu yang menarik secara visual dan memuaskan secara estetis.
  3. Pengaruh Budaya dan Sosial
    • Seni dan desain dipengaruhi oleh konteks budaya dan sosial di mana mereka diciptakan. Keduanya mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan tren yang berlaku dalam masyarakat.
  4. Proses Iteratif
    • Baik dalam seni maupun desain, proses iteratif sering digunakan. Seniman dan desainer sering kali mengulang, memperbaiki, dan memodifikasi karya mereka sebelum mencapai hasil akhir yang diinginkan.

Interseksi Antara Seni dan Desain

Seni dan desain sering kali saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Misalnya, banyak karya seni yang menginspirasi desain dan sebaliknya. Beberapa bidang kreatif, seperti desain grafis dan ilustrasi, bahkan berada di perbatasan antara seni dan desain. Dalam dunia modern, dengan berkembangnya teknologi digital, batas antara seni dan desain semakin kabur. Misalnya, dalam industri game, seni dan desain bekerja sama untuk menciptakan pengalaman yang imersif dan menarik.

Kesimpulan

Meskipun seni dan desain memiliki perbedaan mendasar dalam tujuan, proses, dan hasil akhirnya, keduanya juga memiliki banyak persamaan yang membuat mereka saling melengkapi. Seni berfokus pada ekspresi personal dan estetika, sementara desain berfokus pada fungsi dan solusi praktis. Namun, keduanya membutuhkan kreativitas, estetika, dan pemahaman budaya yang mendalam. Dalam banyak hal, seni dan desain adalah dua sisi dari mata uang yang sama, yang bersama-sama memperkaya dunia kita dengan keindahan dan inovasi.

Dengan memahami perbedaan dan persamaan antara seni dan desain, kita dapat lebih menghargai kontribusi unik yang diberikan masing-masing bidang kepada masyarakat dan bagaimana keduanya bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih indah dan fungsional.

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp : 0281-641629

WA  : 0812-2831-9222

Email : [email protected]

Website Official : ittelkom-pwt.ac.id

Website PMB : pmb.ittelkom-pwt.ac.id

Negara : Indonesia

Telp

Email

: 0281-641629 

Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto 53147, Jawa Tengah – Indonesia

Telp

Email

: 0281-641629

Copyright ©2024 All Rights Reserved By Telkom University